Baru saja kita melewati bulan Ramadhan dan sekarang sudah berada di bulan Syawal, bulan ke sepuluh dalam penanggalan hijriyah. Nyaris tidak ada penyambutan terhadap datangnya bulan Syawal, berbeda dengan ketika menyambut Ramadhan, biasanya kita mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan. Tetapi untuk bulan Syawal tidak pernah kita mendengar orang mengucapkan Marhaban Ya Syawal. Padahal, Syawal juga bulan istimewa dan memiliki banyak keutamaan, inilah beberapa keistimewaan bulan Syawal.
1. Bulan Kembali Ke Fitrah
Syawal adalah bulan kembalinya Umat Islam kepada fitrahnya, diampuni semua dosanya setelah melakukan ibadah Ramadhan sebulan penuh. Paling tidak, tanggal 1 Syawal Umat Islam "kembali makan pagi" dan diharamkan berpuasa pada hari itu.
Ketibaan Syawal membawa kemenangan bagi mereka yang berjaya menjalani ibadah puasa sepanjang Ramadhan. Ia merupakan lambang kemenangan Umat Islam hasil dari "peperangan" menentang musuh dalam jiwa yang terbesar, yaitu hawa nafsu.
2. Bulan Takbir
Tanggal 1 Syawal adalah Hari Raya Idul Fitri, seluruh Umat Islam di berbagai belahan dunia mengumandangkan takbir. Maka bulan Syawal pun merupakan bulan dikumandangkannya takbir oleh seluruh Umat Islam secara serentak, paling tidak satu malam yakni begitu malam memasuki tanggal 1 Syawal alias malam takbiran, menjelang shalat Idul Fitri.
Kumandang takbir merupakan ungkapan rasa syukur atas keberhasilan ibadah Ramadhan selama sebulan penuh. Kemenangan yang diraih itu tidak akan tercapai kecuali dengan pertolonganNya. Oleh karena itu Umat Islam pun memperbanyak dzikir, takbir, tahmid, dan tasbih. "Dan agar kamu membesarkan Allah subhanahu wata'ala atas petunuk yang Ia berikan kepadamu dan agar kamu bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan." (QS al-Baqarah: 185)
3. Bulan Silaturrahim
Dibandingkan bulan-bulan lainnya, pada bulan inilah Umat Islam sangat banyak melakkukan amaliah silaturrahim, mulai mudik ke kampung halaman, saling bermaafan dengan teman atau tetangga, halal bihalal, kirim pesan atau telepon, dan lain-lainnya. Betapa Syawal pun menjadi bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan Allah subhanahu wata'ala karena Umat Islam menguatkan tali silaturrahim dan ukhuwah Islamiyah.
4. Bulan Ceria
Syawal adalah bulan penuh ceria. Di Indonesia bahkan identik dengan hal yang serba baru misalnya baju baru, sepatu baru, perabot rumah tangga baru, dan lain-lain. Orang-orang bersuka cita, bersalaman, berpelukan, bertangis bahagia, mengucap syukur yang agung, meminta maaf, memaafkan yang bersalah.
Begitu banyak do'a terlempar ke udara, begitu banyak cinta kasih saling diberikan antar seluruh umat manusia. Aura maaf tersebar di seluruh penjuru bumi, nuansa peleburan dosa, nuansa pencarian makna baru dalam hidup.
5. Puasa Satu Tahun
Amaliah yang ditentukan Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam pada bulan Syawal adalah puasa sunnah selama enam hari, sebagai kelanjutan puasa Ramadhan. "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh." (HR Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah)
6. Bulan Nikah
Syawal adalah bulan yang baik untuk menikah. Hal ini sekaligus mendobrak khurafat, yakni pemikiran dan tradisi jahiliyah yang tidak mau melakukan pernikahan pada bulan Syawal karena takut terjadi malapetaka. Budaya jahiliyah itu muncul disebabkan pada suatu tahun, tepatnya bulan Syawal, Allah subhanahu wata'ala menurunkan wabah penyakit sehingga banyak orang mati termasuk beberapa pasangan pengantin. Maka sejak itu, kaum jahiliyah tidak mau melangsungkan pernikahan pada bulan Syawal.
Khurafat itu didobrak oleh Islam. Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam menunjukkan sendiri bahwa bulan Syawal baik untuk menikah. Sayyidatuna 'Aisyah radhiallohu'anha menegaskan, "Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam menikahi saya pada bulan Syawal, berkumpul (membina rumah tangga) dengan saya pada bulan Syawal, maka siapakah dari istri Beliau shollallohu 'alaihi wasallam yang lebih beruntung daripada saya?" Selain dengan Siti 'Aisyah radhiallohu'anha, Rasul shollallohu 'alaihi wasallam juga menikahi Ummu Salamah radhiallohu'anha juga pada bulan Syawal. Menurut Imam an-Nawawi hadits tersebut berisi anjuran menikah pada bulan Syawal dan menolak tradisi jahiliyah dengan menganggap bahwa menikah pada bulan Syawal tidak baik.
7. Bulan Peningkatan
Inilah keistimewaan bulan Syawal yang paling utama. Syawal adalah bulan "peningkatan" kualitas dan kuantitas ibadah. Syawal sendiri secara harfiyah artinya peningkatan, yakni peningkatan ibadah sebagai hasil training selama bulan Ramadhan. Umat Islam diharapkan mampu meningkatkan amal kebaikannya pada bulan ini, bukannya malah menurun atau kembali ke "watak" semula yang jauh dari Islam, na'udzubillah.
8. Bulan Pembuktian Taqwa
Inilah makna terpenting bulan Syawal. Setelah Ramadhan berlalu, pada bulan Syawallah "pembuktian" berhasil atau tidaknya ibadah Ramadhan, utamanya puasa yang bertujuan meraih derajat taqwa.
Jika tujuan itu tercapai, sudah tentu seorang Muslim menjadi lebih baik kehidupannya, lebih shaleh perbuatannya, lebih dermawan, lebih bermanfaat bagi sesama, lebih khusu' ibadahnya, dan seterusnya. Paling tidak, semangat beribadah dan dakwah tidak menurun setelah Ramadhan. Aamiin ya robbal 'alamiin.
Sumber: https://www.islampos.com/keistimewaan-bulan-syawal-masyaallah-ini-dia-91169/