Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif, serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan maka perlu dilakukan percepatan penurunan stunting dimana pelaksanaannya harus secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi diantara Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, dan Pemangku Kepentingan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, lahirlah Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021 (Perpres 72/2021) tentang Percepatan Penurunan Stunting. Percepatan penurunan stunting adalah setiap upaya yang mencakup intervensi spesifik dan invervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di Pusat, Daerah, dan Desa.
Adapun yang dimaksud dengan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting yaitu langkah-langkah berupa 5 (lima) pilar yang berisikan kegiatan untuk percepatan penurunan stunting dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan melalui pencapaian target nasional prevalensi stunting yang diukur pada anak berusia dibawah 5 (lima) tahun. Tujuan yang hendak dicapai dengan strategi ini yakni:
a. menurunkan prevalensi stunting;
b. meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga;
c. menjamin pemenuhan asupan gizi;
d. memperbaiki pola asuh;
e. meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan; dan
f. meningkatkan akses air minum dan sanitasi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Sasaran |
Indikator |
Target & Tahun Pencapaian |
Penanggungjawab |
Tersedianya layanan intervensi spesifik. |
1. Persentase Ibu Hamil KEK yang mendapatkan tambahan asupan gizi. |
90% tahun 2024 |
Kementerian Kesehatan |
|
2. Persentase Ibu Hamil yang mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan. |
80% tahun 2024 |
Kementerian Kesehatan |
|
3. Persentase Remaja Putri yang mengkonsumsi TTD. |
58% tahun 2024 |
Kementerian Kesehatan |
|
4. Persentase Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif. |
80% tahun 2024 |
Kementerian Kesehatan |
|
5. Persentase Anak usia 6 - 23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). |
80% tahun 2024 |
Kementerian Kesehatan |
|
6. Persentase Anak berusia dibawah 5 tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk. |
90% tahun 2024 |
Kementerian Kesehatan |
|
7. Persentase Anak berusia dibawah 5 tahun yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya. |
90% tahun 2024 |
Kementerian Kesehatan |
|
8. Persentase Anak berusia dibawah 5 tahun gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi. |
90% tahun 2024 |
Kementerian Kesehatan |
|
9. Persentase Anak berusia dibawah 5 tahun yang memperoleh imunisasi dasar lengkap. |
90% tahun 2024 |
Kementerian Kesehtan |
Tersedianya layanan intervensi sensitif. |
1. Persentase pelayanan KB pasca persalinan. |
70% tahun 2024 |
BKKBN |
|
2. Persentase kehamilan yang tidak diinginkan. |
15,5% tahun 2024 |
BKKBN |
|
3. Cakupan calon Pasangan usia Subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah. |
90% tahun 2024 |
BKKBN |
|
4. Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak di Kabupaten/Kota lokasi prioritas. |
100% tahun 2024 |
Kementerian PUPR |
|
5. Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak di Kabupaten/Kota lokasi prioritas. |
90% tahun 2024 |
Kementerian PUPR |
|
6. Cakupan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional. |
112,9 juta penduduk tahun 2024 |
Kementerian Kesehtan |
|
7. Cakupan keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan. |
90% tahun 2024 |
BKKBN |
|
8. Jumlah keluarga miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai bersyarat. |
10.000.000 tahun 2024 |
Kementerian Sosial |
|
9. Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang stunting di lokasi prioritas. |
70% tahun 2024 |
Kementerian Kesehatan |
|
10. Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan. |
15.600.039 tahun 2024 |
Kementerian Sosial |
|
11. Persentase Desa/Kelurahan stop BAB Sembarangan atau ODF. |
90% tahun 2024 |
Kementerian Kesehatan |