Sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan oleh tim kepada warga di suatu kawasan dapat melibatkan pemerintah daerah, penyuluh, tokoh masyarakat, untuk menyampaikan maksud dan tujuan pengembangan KRPL serta membuat perencanaan kegiatan. Langkah pertama yang dilakukan adalah penyiapan lahan di pekarangan, media tanam, dan kelengkapan vertikultur. Penyiapan media dan wadah tanaman menggunakan bahan baku lokal seperti bambu, wadah dari barang/kemasan bekas pakai, dilakukan oleh warga dengan bimbingan tenaga detasir.
Langkah berikutnya adalah perawatan tanaman secara rutin dengan pemberian pupuk kandang, pemasangan ajir untuk penopang tanaman, pemeriksaan dan pengendalian hama/penyakit, dan pemeliharaan ayam/ternak, ikan. Selain itu diperlukan juga pengembangan Kebun Bibit Desa (KBD) untuk menopang ketersediaan bibit sekaligus tempat konservasi sumber daya genetik.
PENERAPAN RUMAH PANGAN LESTARI
Penerapan RPL dikelompokkan berdasar strata yaitu strata 1 untuk lahan sempit, strata 2 untuk lahan sedang, dan strata 3 untuk lahan luas.
a. Strata 1 dapat berupa rumah tanpa halaman, tanaman yang dapat dikembangkan adalah sayuran dalam pot/polibag yang diatur dalam vertikultur menggunakan rak dan bambu yang digantung di pagar.
b. Strata 2 berupa rumah dengan pekarangan yang dimanfaatkan untuk penanaman sayuran, toga, dalam bedengan, dan vertikultur sayuran.
c. Strata 3 berupa pekarangan rumah yang lebih luas sehingga komoditas yang dikembangkan lebih beragam. Pada pekarangan depat dapat dimanfaatkan untuk sayuran, tanaman obat keluarga, dan tanaman buah. Pekarangan samping dimanfaatkan untuk kolam ikan dan sayuran secara bedengan, sedangkan pekarangan belakang dimanfaatkan untuk memelihara ayam dan ternak kambing serta tanaman buah.
BASIS KOMODITAS DAN CONTOH MODEL BUDIDAYA RPL PEDESAAN
A. Pekarangan Sangat Sempit (tanpa halaman)
Model budidaya
1. Vertikultur (model gantung, tempel, tegak, rak)
Sayuran: sawi, kucai, pakcoi, kangkung, bayam, kemangi, caisim, seledri, selada bokor, dan bawang daun.
Toga berupa kencur, antanan, gempur batu, daun jinten, sambiloto, jahe merah, binahong, dan sirih.
2. Pot/polibag (untuk benih/bibit)
Sayuran: cabai, terong, tomat, dan mentimun.
Toga: jahe, kencur, kunyit, temulawak, kumis kucing, sirih hijau/merah, pegagan, lidah buaya, dan sambiloto.
B. Pekarangan Sempit (<120 meter persegi)
1. Vertikultur (model gantung, tegak, tempel, rak)
Sayuran: sawi, kucai, pakcoi, kangkung, bayam, kemangi, caisin, seledri, dan selada bokor.
Toga: kencur, antanan, gempur batu, daun jinten, sambiloto, jahe merah, binahong, dan sirih.
2. Pot/polibag/tanam langsung (untuk benih/bibit dan pelestarian tanaman pangan)
Sayuran: cabai, kenikir, terong, tomat, kecipir, kacang panjang, buncis tegak, buncis rambat, katuk, kelor, dan labu kuning.
Toga: jahe, kencur, kunyit, temulawak, kumis kucing, sirih hijau/merah, pegagan, lidah buaya, dan sambiloto.
Buah: pepaya, jeruk nipis, dan jambu.
Pelestarian tanaman pangan: talas, ubi jalar, ubi kayu, ubi kelapa, garut, ganyong, jagung, atau tanaman pangan lokal lainnya.
Kandang: ternak ayam buras.
Kolam terpal: pemeliharaan ikan.
C. Pekarangan Sedang (120-400 meter persegi)
1. Pot/polibag/tanam langsung
Sayuran: cabai, sawi, kenikir, terong, tomat, bayam, kangkung, kacang panjang, kecipir, katuk, kelor, dan labu kuning.
Toga: jahe, kencur, lengkuas, kunyit, temulawak, dan sirih.
Kandang: ternak kambing, domba, dan/atau ayam buras.
Kolam: pemeliharaan ikan nila/gurame atau lele.
D. Pekarangan Luas (>400 meter persegi)
1. Bedengan, Pot/polibag
Sayuran: cabai, sawi, kenikir, terong, tomat, bayam kangking, kacang panjang, kecipir, buncis tegak & rambat, katuk, kelor, dan labu kuning.
Toga: jahe, kencur, lengkuas, kunyit, temulawak, sirih, dan lidah buaya.
Kandang: ternak kambing, domba, dan/atau ayam buras.
Kolam: pemeliharaan ikan nila/gurame atau lele.