Kelompok pemuda di salah satu wilayah Desa Banjar Sari melakukan kreasi unik dalam menyambut lebaran di tengah masih merebaknya wabah Covid-19. Kelompok yang menyebut dirinya Pemuda Dasan Sawe (since 2020) tersebut menyadari bahwa mereka tidak dapat menggelar pawai obor keliling seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk itulah ide kreatif mereka muncul agar lebaran tahun ini tetap meriah dan bermakna walaupun dengan cara yang berbeda.
Pemuda Dasan Sawe (since 2020) membuat lampion-lampion dengan bahan dan alat seadanya untuk dipasang di sepanjang jalan utama desa, mulai dari pertigaan menuju desa teros sampai di depan Kantor Desa Banjar Sari. Lebih dari 150 lampion berhasil dibuat dari bahan botol kaca (bekas minuman energi), kardus bekas, sumbu kompor, bambu, kawat, dan kertas minyak warna-warni. Proses pembuatan dilakukan secara gotong royong mulai dari kegiatan pengumpulan bahan-bahan, pengerjaan, sampai dengan pemasangan. Biayanya sendiri tidak terlalu banyak mengingat bahan-bahannya sebagian besar merupakan barang-barang bekas kecuali kertas minyak dan sumbu kompor yang harus dibeli.
Hadirnya lampion-lampion tersebut ibarat lentera di tengah kegelapan malam yang memberi pencahayaan indah dan berwarna, menyiratkan harapan yang terus ada meski dalam masa-masa prihatin menyambut lebaran tahun ini. Salah seorang narasumber mengutarakan bahwa ide ini muncul tidak lain adalah untuk menunjukkan eksistensi pemuda Dusun Dasan Sawe dalam rangka memeriahkan bulan Ramadhan dan menyambut lebaran Idul Fitri 1441 H.

.jpg)
Demi menambah ceria suasana maka dibuat juga papan ucapan lebaran yang dihiasi lampu kelap-kelip berbentuk lengkungan tugu di ujung jalan.
