"Tafakur Ramadhan"
Aku berlarian dari Sya'ban
Menemui cinta kasih Ramadhan
Menyemai rindu 30 hari kedepan
Bersama syukur atas kemenangan
Bersamamu penuh ampunan
Melimpahkan hidup penuh harapan
Sambutlah wahai orang-orang beriman
Ramadhan kembali mengucap salam
Sukacita datang di segala penjuru alam
Waktupun kembali ditanam
Menutup nafsu-nafsu syaitan
Bersama langkah sabar nan tawakal
Sembari membalut dosa dengan iman
Senandung takbirpun bergema dari bawah atap-atap kehidupan
Ramadhan memelukku hangat
Ia basuh, ia sucikan
Kini ada ribuan elusan dada yang bernafas lega
Melihat angkasa sesak dengan puja do'a
Di sela-selanya ada saja tangis hamba yang gamang akan neraka
Syaitan telah dibutakan, pintu-pintu surga dilebarkan
Jemari-jemari lentik sang pemohon bertebaran
Malampun tampak sunyi,namun kaya akan riuh ummat
Ia terabadikan dengan sudut-sudut yang ramai akan gaung zikir
Saat ini sendiri menjadi tafakur paling sempurna
Melihat Ramadhan hampa tanpa tarawih juga witir
Wabah yang tak berkesudahan semakin mengerikan
Pelan-pelan, temali silaturahmi di putuskan
Pelukan dan jabat tangan adalah senjata ampuh nan mematikan
Mereka tamu jauh yang datang menyebrangi lautan
Lolos razia dari mata para hamba juga sultan
Rasanya ingin membenci tapi tetap saja mereka ciptaan tuhan
Menginginkan manusia menemukan Allah dalam kesendirian
Membiarkan tangan-tangan yang bersimbah dosa
Menengadah meminta pertolongan pada sepertiga malam
Pada kesendirian yang semakin mendekatkan pada Tuhan
Barangkali ini kisah Ramadhan penuh cobaan
Dimana Kubah-kubah menangis kosong tak bertemu insan
Sautan rindu jamaahpun terabaikan
Karena eliminasi hidup semakin tak terelakkan
Suasana 2020 akan menjadi catatan
Bahwa ini tanda kemurkaan
Sebagai datangnya peringatan
Karya: Mita Setiawati_KTTHBS