Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasululloh shollallohu'alaihi wasallam.
Menerima keputusan (taqdir) Allah pertanda ridhonya hati seorang hamba terhadap Allah, akan membuat Allah Ridho kepadanya. Yakin semua terbaik dari Allah, jika ikhtiar di jalan Allah akan jadi amal sholeh, hati tenang dan bahagia. Yakin yang Maha Mengetahui dan Maha Menentukan segalaNya hanya Allah.
Sangat penting memahami ilmu bagaimana hati bisa ridho dengan taqdir Allah, karena akan menentukan seseorang apakah menjadi mulia atau hina dan apakah akan menderita atau bahagia. Bisa atau tidaknya hati ridho bukan tidak mampu tapi tidak mau.
Mengejar Ridho Allah, dengan menerima taqdir adalah proses bagaimana dicintaiNya, yang diawali dengan mencintaiNya.
Bisa mencintai Allah karena yakin padaNYa, inilah motivasi untuk taat dan pasrah kepadaNya, buah dari mengenalNya dan ujungnya Berakhlak Mulia. Jadi kemuliaan akhlak seseorang baik kepada Allah dan sesama makhluk berbanding lurus dengan kadar bagaimana mengenal dan meyakini Allah.
Jika Allah berkehendak membuat hambaNya mengenal dan yakin padaNya, maka Allah punya "strategi" terhadap hambaNya, diantaranya: pertama, akan diberi pemahaman terhadap ilmu agama, ditolongNya untuk bisa diamalkan dengan ikkhlas dan sabar, sebagaimana Rasululloh bersabda: "Barangsiapa yang Allah menghendakinya kebaikan akan dipahamkan masalah agamanya" (HR Bukhori). Ke dua, Allah akan membimbing hati hambaNya untuk mampu menemukan aib/dosa/kekurangan dirinya, dan mampu bertaubat. Ke tiga, diberi banyak ujian hidup (penderitaan, kesedihan, kepahitan), agar hati bergantung kepada Allah, lepas/putus asa kepada makhluk dan kembali kepada kebenaran; "dan Kami uji mereka dengan nikmat yang baik-baik dan yang buruk-buruk agar mereka kembali (kepada kebenaran)". (QS al-A'raf: 169)
Rubrik/kolom Mutiara Hikmah ini berusaha menyampaikan Mutiara-mutiara Hikmah kehidupan, mengurai tauhid dalam aplikatif, bagaimana mengelola hati, pikiran, perbuatan agar tetap disukai Allah dalam menghadapi berbagai kejadian yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Setiap saat "melibatkan" karena hanya berharap Ridho Allah.
Wallohua'lam.
Referensi: Gymanstiar, Abdullah. Ikhtiar Meraih Ridho Allah (Kompilasi Pemahaman Tauhid Dalam Kehidupan). 2019. Emqies Pulishing