Dampak dari merebaknya wabah virus Corona tidak hanya membahayakan kesehatan masyarakat yang berujung pada kematian, namun semua sektor kehidupan pun terkena imbasnya. Salah satu diantaranya adalah sektor ekonomi dimana telah terjadi penurunan daya beli, kesulitan mencari pekerjaan, maupun kegagalan usaha dan bisnis masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah telah melaunching 7 (tujuh) program bantuan sosial untuk membantu masyarakat menghadapi sulitnya kondisi ekonomi ini.
Secara reguler tentu masyarakat sudah mengetahui tentang Program Keluarga Harapan (PKH). PKH menjadi program pertama, yakni dengan mengubah skema penyalurannya yang semula per tiga bulan sekarang akan diberikan setiap bulan dimulai pada bulan April ini. Program reguler ke dua adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yaitu bantuan sembako bulanan bagi keluarga miskin dengan nilai Rp110.000,- (seratus sepuluh ribu rupiah) kini disesuaikan menjadi Rp200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
Ke tiga adalah program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berupa Paket Sembako senilai Rp250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah), terdiri dari beras, telur, minyak goreng, produk olahan ikan, masker, susu, sabun, minyak kayu putih, dan teh daun kelor. Ke empat dan ke lima yaitu program bantuan berupa uang tunai sebesar Rp600.000,- (enam ratus ribu rupiah) masing-masing dari Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Ke enam adalah program JPS APBD-2 dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan ke tujuh adalah Paket Ramadhan dari Pemerintah Kecamatan Labuhan Haji.
Pemerintah Desa Banjar Sari telah melakukan pendataan secara menyeluruh kepada seluruh keluarga dan rumah tangga yang ada, melakukan verifikasi dan validasi data, serta melaporkannya kepada masing-masing pihak terkait. Berdasarkan informasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lombok Timur, jumlah Kepala Keluarga di Desa Banjar Sari adalah 1786 yang tersebar di 5 (lima) dusun yaitu Dasan Sawe, Sepakat, Pungkang, Banjar Getas, dan Gubuk Masjid. Dari jumlah tersebut, 418 KK diantaranya sudah mendapat layanan program PKH dan BPNT.
Kemudian untuk program JPS Gemilang Pemprov NTB, Desa Banjar Sari mendapat kuota sebanyak 220 KK sementara kuota untuk program BST Kemensos adalah 509 KK. Untuk BLT-DD dengan alokasi 30% (tiga puluh persen dari DD) jumlah KK yang harus dilayani sebanyak 181 KK, lalu sisanya sebanyak 458 KK ditanggung oleh Pemkab Lombok Timur melalui program JPS APBD-2.
Memang ada perbedaan antara jumlah KK yang tercatat di Disdukcapil Kabupaten Lombok Timur dengan jumlah KK faktual di lapangan. Hal ini terjadi antara lain karena banyak diantara masyarakat yang masih menggunakan Kartu Keluarga maupun KTP lama sehingga belum padan (online) dengan data induk Pusdatin di Pusat, atau masih ada diantara keluarga baru yang "numpang" di Kartu Keluarga orangtuanya. Namun terlepas dari itu semua, Pemerintah Desa telah berusaha maksimal mendata faktual seluruh keluarga yang ada untuk diperjuangkan mendapat program bantuan. Sehingga dengan demikian seluruh keluarga di Desa Banjar Sari sudah terdata dan dilaporkan agar mendapatkan haknya sesuai regulasi yang ada.