Tanda Fisik dan Kesehatan dari Pecandu Narkoba
1. Mata memerah, pupil yang mengecil atau lebih besar dari normal.
2. Mual dan muntah.
3. Pilek tanpa sebab.
4. Sering sakit.
5. Keluhan mulut sakit, timbul bintik-bintik di sekitar mulut.
6. Sakit kepala.
7. ‘Mulut kapas’, sering membasahi bibir atau rasa haus berlebihan
8. Depresi
9. Keringat berlebih
10. Luka di kulit atau memar
11. Sering mimisan, yang terkait dengan obat yang dihisap melalui hidung (seperti methamphetamine atau kokain).
12. Perubahan nafsu makan atau pola tidur. Kenaikan atau penurunan berat badan mendadak dan drastis
13. Kejang tanpa riwayat epilepsi
14. Penampilan dan kebersihan pribadi yang menurun: tampak kumal, berantakan, menunjukkan kurangnya kepedulian mengenai penampilan.
15. Gangguan koordinasi, cedera/kecelakaan/memar yang mereka tidak mau/bisa beri tahu Anda sebabnya, atau bahkan mereka sendiri tidak tahu penyebabnya.
16. Bau aneh yang tercium dari napas, tubuh, atau pakaian.
17. Gemetar, tremor, bicara melantur atau tidak dapat dipahami. Koordinasi yang rusak atau tidak stabil.
18. Wajah dan pipi memerah.
19. Bekas suntikan atau jeratan di lengan atau kaki (bisa disembunyikan dengan memaksa memakai lengan panjang, bahkan di hari yang sangat panas)
20. Luka bakar atau gosong pada jari atau bibir (dari bakaran rokok ganja atau menghisap substansi lainnya).
Tanda Perilaku dan Psikologis dari Pengguna Narkoba
1. Membolos sekolah, nilai rapor menurun, sering bermasalah di sekolah.
2. Motivasi menurun, baik secara akademik maupun ekstrakurikuler, hobi, olahraga, atau seni.
3. Laporan keluhan dari guru atau teman-teman lainnya.
4. Kehilangan uang, barang berharga, obat resep, meminjam dan mencuri uang.
5. Menutup diri, berdiam diri, mengisolasi, terlibat dalam aktivitas mencurigakan.
6. Berontak dengan nilai dan prinsip keluarga.
7. Memaksa untuk mendapatkan privasi lebih, mengunci pintu, dan menghindari kontak mata.
8. Perubahan mendadak pada hubungannya dengan pacar, teman, tempat bermain favorit, atau hobinya.
9. Selalu terlibat dalam masalah (argumen, pertengkaran, kecelakaan, aktivitas ilegal).
10. Rutin menggunakan parfum, pembersih ruangan, atau dupa aromaterapi, untuk menyembunyikan bau asap atau obat-obatan.
11. Rutin menggunakan obat tetes mata, untuk menyembunyikan mata merah dan pupil yang membesar.
12. Mengertakkan gigi, mengunyak permen karet untuk menyembunyikan bau mulut.
13. Peningkatan nafsu makan, atau ngemil lebih sering.
14. Selalu pergi di malam hari.
15. Mengemudi sembrono.
16. Tidak bisa menahan diri.
17. Perubahan mood atau ketidakstabilan emosi.
18. Perilaku yang menjengkelkan, keras.
19. Kikuk dan canggung tidak seperti biasanya, kurang koordinasi dan keseimbangan.
20. Murung, menarik diri, tertekan.
21. Kelelahan yang tidak biasa.
22. Sikap bermusuhan, mudah marah, perilaku tidak kooperatif.
23. Menipu atau penuh rahasia.
24. Membuat alasan yang tidak ada habisnya.
25. Gerakan lesu atau bengong terus menerus.
26. Berbicara melantur, cadel, atau sangat cepat, hingga tidak dapat dimengerti.
27. Kesulitan untuk fokus.
28. Hiperaktif
29. Terlihat sangat takut, paranoid, atau gugup.
30. Luar biasa gembira.
31. Periode sulit tidur atau energi tinggi, diikuti oleh periode tidur terus menerus.
32. Pergi tanpa diketahui keberadaannya dalam waktu yang lama.
33. Perubahan sikap dan perilaku secara umum.
Penting untuk memperhatikan jika ada beberapa tanda dan gejala yang terjadi di saat yang bersamaan, jika mereka terjadi tiba-tiba, dan jika perilaku tersebut tergolong ekstrem.
Jika Anda mencurigai adanya perubahan yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba seperti di atas, jangan takut untuk datang langsung dan mengajukan pertanyaan pada anak remaja Anda, seperti “Apakah kamu pernah ditawarkan narkoba?” Jika ya, “Apa yang kamu lakukan?” atau “Apakah kamu telah minum atau menggunakan obat?”
Meskipun tidak ada orangtua yang ingin mendengar “ya” untuk pertanyaan-pertanyaan seperti ini, ada baiknya bersiap untuk itu. Putuskan di awal, bagaimana Anda akan menanggapi jawaban “ya”. Pastikan Anda meyakinkan anak Anda bahwa Anda akan menjaganya, dan Anda hanya ingin yang terbaik untuk hidupnya.
Tentu saja, tidak semua remaja akan mengakui penyalahgunaan narkoba yang ia lakukan, dan “tidak” juga bisa berarti anak Anda membutuhkan bantuan untuk masalah kesehatan mental. Itu sebabnya para ahli sangat menyarankan Anda mempertimbangkan mendapatkan penilaian profesional terhadap kondisi anak Anda dengan dokter anak atau psikolog untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Dalam kasus remaja pengguna narkoba, jangan takut untuk berbuat salah demi kewaspadaan. Bekerja sama dengan orang-orang profesional untuk membantu anak remaja Anda adalah cara terbaik untuk memastikan ia memiliki masa depan yang sehat.
Sumber: https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/ciri-pengguna-narkoba-kapan-harus-waspada/