Puskesmas Labuhan Haji mengadakan safari keliling di wilayah kerjanya dalam rangka tindak lanjut dari terbentuknya Desa Siaga. Salah satu agenda penting dari desa siaga adalah mengadakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), sebagaimana yang digelar hari ini (Kamis, 23/01/2020) di Aula Kantor Desa Banjar Sari.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain unsur pimpinan desa, kepala dusun bersama kader sewilayah Desa Banjar Sari, Bidan Desa, dan unsur pemuda. Kepala Desa Banjar Sari memberikan sambutan pertama dilanjutkan oleh Ketua Puskesmas Labuhan Haji, sementara pemaparan materi pada acara inti disampaikan oleh utusan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur.
MMD merupakan salah satu tahapan dari eksistensi desa siaga yang sebelumnya didahului dengan mengadakan Survei Mawas Diri (SMD). MMD adalah pertemuan masyarakat yang dihadiri oleh para pemimpin baik formal maupun non-formal dan anggota masyarakat untuk merumuskan prioritas masalah kesehatan dan upaya penanggulangannya. Adapun makna dan tujuannya antara lain:
1. masyarakat mengenal masalah kesehatan serta otensi yang ada di wilayahnya,
2. masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan, dan
3. masyarakat menyusun rencana pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil SMD diperoleh informasi bahwa ada 3 (tiga) masalah kesehatan yang harus mendapat prioritas untuk ditindaklanjuti, yaitu kebiasaan merokok, kepemilikan tanaman obat keluarga, dan minum yang belum dimasak.
Berikut ini Rekapitulasi Hasil SMD Desa Banjar Sari Tahun 2019
NO. |
INDIKATOR |
YA |
TIDAK |
TOTAL SAMPEL |
1 |
Merokok |
18
(72%)
|
7
(28%)
|
25 |
2 |
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) |
24
(96%)
|
1
(4%)
|
25 |
3 |
Gosok gigi minimal 2 (dua) kali sehari |
25
(100%)
|
0 |
15 |
4 |
Kebiasaan minum miras/narkoba |
0 |
25
(100%)
|
25 |
5 |
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) minimal 1 kali |
22
(88%)
|
3
(12%)
|
25 |
6 |
Aktifitas fisik/olahraga |
25
(96%)
|
1
(4%)
|
25 |
7 |
Kebiasaan mandi 2 (dua) kali sehari |
25
(100%)
|
0 |
25 |
8 |
Kepemilikan tanaman obat keluarga (Toga) |
5
(20%)
|
20
(80%)
|
25 |
9 |
Minum air yang sudah dimasak |
21
(60%)
|
14
(40%)
|
35 |
10 |
BAB di jamban |
24
(96%)
|
1
(4%)
|
25 |
11 |
Cuci tangan dengan sabun setelah BAB |
25
(100%)
|
0 |
25 |
12 |
Gosok gigi minimal 2 (dua) kali |
24
(96%)
|
1
(4%)
|
25 |
13 |
Buang sampah pada tempatnya |
22
(88%)
|
3
(12%)
|
25 |
14 |
Kebiasaan makan 3 (tiga) kali sehari |
25
(100%)
|
0 |
25 |
15 |
Bahan makanan sebelum dimasak dicuci terlebih dahulu |
25
(100%)
|
0 |
25 |
16 |
Membersihkan rumah setiap hari |
25
(100%)
|
0 |
25 |
17 |
Membuka jendela saat pagi hari |
24 (96%) |
1
(4%)
|
25 |
Setelah menentukan prioritas masalah, tindakan selanjutnya adalah membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara mandiri. MMD ini menelurkan komitmen semua pihak untuk segera mengambil tindakan, pihak Puskesmas di bidang penyuluhan dan pelayanan kesehatan masyarakat, Pemerintah Desa dari sisi anggaran dan sumber daya manusia, serta masyarakat sebagai subjek agar membiasakan diri untuk berperilaku hidup sehat dan bersih.